Sebagai salah satu perguruan tinggi IT, STIKOM Bali memiliki beberapa Lab yang dapat digunakan untuk proses praktikum, salah satunya yaitu Lab Networking yang seringkali mengalami perubahan konfigurasi dan instalasi sistem yang dilakukan oleh mahasiswa untuk proses belajar. Hal tersebut menyebabkan sering terjadinya error pada aplikasi tersebut dan dapat mengganggu kegiatan perkuliahan karena Laboran harus melakukan proses deploy ulang aplikasi atau proses pengembalian kondisi ke keadaan normal. Hal tersebut mendorong diperlukannya suatu sistem yang dapat mempercepat proses deployment suatu aplikasi yang menggunakan Ansible sebagai proses automation. Sistem dibangun untuk dapat melakukan proses deployment secara otomatis dengan waktu yang sesingkat mungkin. Sistem diuji menggunakan beberapa skenario pengujian yang digunakan untuk mendapatkan hasil yang sesuai. Permasalahan dalam melakukan proses deployment dapat diatasi dengan membuat suatu sistem yang mampu melakukan sistem secara otomatis dan dengan estimasi waktu yang singkat. Pengujian sistem menggunakan metode blackbox testing dan skenario-skenario yang dibuat untuk mendapatkan hasil berupa perbandingan estimasi waktu dan efisiensi waktu. Pada proses pengujian yang dilakukan, sistem ini mampu melakukan proses deployment lebih cepat dibandingkan dengan proses secara manual salah satunya pada proses instalasi Apache2 dengan perbadingan waktu 2 menit 18 detik. Bash script memiliki waktu lebih singkat pada saat proses yang dijalankan lebih sedikit dengan ukuran file yang relatif kecil seperti aplikasi Vsftpd dengan ukuran file (Untuk Ubuntu i368 adalah Package size 112.0 kB dan Installed size 363.0 kB).

Kata kunci: STIKOM Bali, Lab Networking, Sistem Otomatisasi, Ansible