Permasalahan sampah di Indonesia, khususnya di Bali, semakin kompleks dengan produksi sampah mencapai 915,5 ribu ton pada tahun 2021. Meskipun telah diterapkan beberapa solusi, seperti edukasi dan sistem pemilahan, efektivitasnya masih rendah. Penelitian ini mengusulkan tong sampah pintar yang dilengkapi sensor untuk memilah sampah secara akurat dan memiliki fitur edukatif, terutama untuk anak-anak, yang dapat meningkatkan kesadaran dan partisipasi masyarakat dalam pengelolaan sampah serta membangun kebiasaan lingkungan yang berkelanjutan. Penelitian ini menggunakan metode observasi, wawancara, dan kuesioner. Implementasi Tong sampah pintar menggunakan tiga sensor utama, yaitu sensor LDR, sensor Capacitive Ttp223, dan sensor Proximity. Hasil pengujian menunjukkan tong sampah pintar berjalan sesuai harapan. Pengujian pretest menunjukkan nilai rata-rata 3,39 dengan daya serap 67,9%, mengindikasikan perilaku siswa dalam lingkungan keluarga sudah cukup baik. Setelah penerapan tong sampah pintar, hasil posttest meningkat menjadi nilai rata-rata 4,39 dan daya serap 87,9%, yang menunjukkan adanya perubahan kebiasaan siswa dalam pengelolaan sampah di lingkungan keluarga. Pengujian waktu tanggap, mekanik, pengguna, dan blackbox testing juga memberikan hasil yang memuaskan, seluruh sensor dapat bekerja dengan baik dan akurat yang menegaskan bahwa alat ini efektif dalam mendukung edukasi dan praktik pengelolaan sampah yang lebih baik.